E-learning merupakan
singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses
belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai
sistem pembelajarannya termasuk juga dalam proses pelayanan bimbingan dan
konseling.
Guru
BK memiliki tugas yang kompleks terkait dengan pengembangan potensi dan
penyelesaian amsalah individu yang sesuai dengan bidangnya. Dalam menyelesaikan
permasalahan, kita membutuhkan data-data untuk memahami individu. Untuk dapat
memahami individu dengan sebaik-baiknya, kita perlu mengumpulkan data yang
lengkap dan akurat mengenai individu tersebut. Data-data tersebut pada umumnya
dikumpulkan menggunakan alat ukur yang relevan dengan masalah yang dikaji. Pada
dasanya untuk mengetahui tentang sikap dan perilaku individu, digunakan alat
ukur non tes. Alat ukur tersebut ada yang sengaja dirancang dan ada juga yang
langsung dipakai oleh guru BK dari hasil adopsi alat ukur yang sudah valid dan
reliabel.
Jenis-jenis
data yang perlu dikumpulkan adalah sebagai berikut: data tentang keluarga,
pertumbuhan jasmani, latar perkembangan keluarga, kesehatan dan
sebagainya.Berikut ini akan dipaparkan mengenai teknik pemahaman individu
teknik non tes, yang terdiri dari Teknik Wawancara (interview),
Observasi/Pengamatan (Observation), Angket (Questionare),
Biografis, Sosiometri, dan Studi Kasus (Case Study).
Pada penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Guru
Bimbingan Konseling / Konselor di sekolah memberikan pelayanan berkaitan
Pengembangan Diri, sesuai minat dan bakat serta mempertimbangkan tahapan tugas
perkembangan peserta didik dalam lingkup usia Sekolah Menengah Atas (SMA),
mengingat adanya keberagaman individu (individual deferencies).
Guru Bimbingan Konseling / Konselor bersama Wali Kelas dan Guru
Mata Pelajaran menjadi pendamping dalam setiap proses pembelajaran. Hal itu
dimaksudkan untuk membantu peserta didik agar mampu menuntaskan seluruh mata
pelajaran seoptimal mungkin sesuai dengan potensi kemampuan akademik, bakat dan
minatnya, sehingga hambatan dan kemungkinan kegagalan sudah dapat diprediksi,
diketahui dan dibimbing sejak dini. Selain itu, untuk membimbing peserta didik
dalam menentukan pilihannya secara mandiri dan mampu mengambil keputusan.
Melihat kebutuhan diatas maka Bimbingan dan Konseling dalam
melakukan proses pelayanannya menggunakan berbagai pelayanan dengan berbagai
pertimbangan melihat dari sudut kebutuhan konseli. Mengikuti perkembangan zaman
maka dalam melakukan pelayanan atau proses konseling Bimbingan dan Konseling
pun menggunakan sistem teknologi informasi dalam melakukan proses konseling,
agar mempermudah komunikasi. Tujuan Bimbingan dan Konseling menggunakan
Teknologi Informasi kedalam melakukan pelayanannya, yaitu :
1. Easy to
use ( mudah digunakan )2. Easy to manage ( mudah di atur )
3. Simple ( tidak rumit )
4. Dynamic ( Dinamis )
B. Macam – macam sarana konseling yang sudah menggunakan Teknologi Informasi sebagai media layanan
Perkembangan teknologi informasi pada era globalisasi saat ini
sangatlah pesat. Penggunaan teknologi yang mampu membantu serta mempermudah
segala pekerjaan manusia sudah dipergunakan di berbagai bidang. Begitupun
Profesi Bimbingan dan Konseling yang melakukan inovasi-inovasi terhadap
pelayanannya agar mempermudah akses para konseli yang membutuhkan bantuan
dimanapun dan kapanpun. Melihat kebutuhan akan teknologi dalam proses konseling
maka profesi ini membuat suatu rancangan terbaru untuk mengembangkan pelayanan
yang mengikuti perkembangan zaman. Perubahan terhadap pelayanan tersebut berupa
beberapa media konseling, contohnya :
Surat
Magnetik (disket ke disket)Meskipun pelayanan konseling dengan menggunakan fasilitas ini sudah dianggap sebagai fasilitas komunikasi “ tradisional”, tetapi fasilitas ini adalah awal mula terciptanya gagasan penggunaan teknologi informasi dalam Bimbingan dan Konseling.
Dalam penggunaan fasilitas ini, konseli dan konselor saling berkomunikasi dengan berkirim surat atau berkomunikasi melalui buku catatan yang bertujuan untuk membantu anak agar lebih dapat mengekspresikan diri melalui tulisan (bagian dari konseling biblio), meskipun fasilitas ini pada zamannya tidak begitu populer, namun sering dilakukan oleh beberapa guru pembimbing atau konselor.
Dalam era penggunaan komputer, surat atau biblio dalam bentuk
kertas dapat diganti dengan disket. Keuntungan dari fasilitas ini antara
lain mempermudah evaluasi terhadap kemajuan dan proses konseling, kemudahan
dalam penyisipan materi atau informasi yang dibutuhkan, isi disket tidak dapat
dibuka oleh sembarang orang, dan konselor dapat langsung menanggapi kalimat per
kalimat yang ditulis oleh konseli. Selain dapat membantu kegiatan konseling,
fasilitas ini juga memiliki kelemahan, yaitu adanya kemungkinan ketidak
lancaran pengiriman surat, sistem kontrak antara konseli dengan konselor,
jaminan kerahasiaan konseli, keterjaminan surat-surat atau disket yang diterima
konselor, banyaknya sesi yang harus dilakukan, dan sebagainya. Jenis ini
akan lebih efisien penggunaannya oleh konseli dan konselor yang
bertempat tinggal di area atau wilayah yang sama dan sering bertemu, misalnya
guru BK dan siswanya di Sekolah.
Konseling
menggunakan bantuan Komputer
Proses Konseling menggunakan bantuan komputer atau Computer
Assisted Counseling (CAC) merupakan konseling mandiri, juga disebut konseling
komputer pasif atau biasa juga disebut dengan standalone. Konseli mencari
pemecahan masalah atau kebutuhannya melalui program interaktif konseling
(Software) dalam bentuk CD yang dirancang khusus agar konseli tersebut dapat
mengeksplorasi permasalahannya, mencari informasi yang dibutuhkan dari sejumlah
informasi yang disediakan, dan menentukan alternatif pemecahan masalah yang
ditawarkan. Dalam penggunaan fasilitas ini ( CAC ), konseli dimungkin untuk
tidak perlu bertemu dengan konselor. CAC ini juga dapat dilakukan secara
blended, memperdalam materi-materi yang terdapat dalam program konseling, dan
memilih tindakan selanjutnya.
TeleponKemudahan pengaksesan dalam pemberian layanan Bimbingan dan Konseling mengikuti tatanan kehidupan masyarakat global diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan para konseli yang menuntut pemberian layanan bimbingan dan konseling yang cepat, luas, dan mudah diakses oleh konseli. Konseling melalui telepon biasanya disebut konseling telepon. Di bawah ini akan dikemukakan etika dalam penggunaan teknologi telepon dalam layanan konseling.
Etika pelayanan konseling menggunakan telepon:
- Gunakan bahasa yang sopan sesuai dengan kondisi klien
- Gunakan suara yang lembut, volume yang rendah dan intonasi yang bersahabat
- Dengarkan pembicaraan sampai selesai, jangan menyela kata-kata klien apalagi pada tahap awal pembicaraan.
- Mengembangkan perasaan senang dan berfikir positif tentang siapapun yang menelepon
- Catat hal-hal yang perlu memperoleh perhatian
- Memfokuskan pembicaraan guna menefektifkan penggunaan media komunikasi
- Selalu mengakhiri pembicaraan dengan kesiapan untuk melakukan hubungan komunikasi selanjutnya
- Video-phone
Radio dan Televisi
Konseling melalui radio atau televisi, masih merupakan
bentuk lain dari konseling telepon. Pada konseling radio, percakapan antara
konselor dan konseli dipancarkan. Pelayanan ini umumnya bersifat
informatif atau advis, jarang hubungan klien dan konselor mencapai taraf yang
mendalam dan intensif. Konseling melalui radio dan televisi memungkinkan
permasalahan konseli diketahui oleh umum, oleh karena itu kerahasiaan identitas
konseli harus benar-benar menjadi perhatian. Permasalahan waktu dan bagaimana
masalah klien akan membatasi keleluasaan dan efektivitas konseling. Hal diatas
dapat direalisasikan dengan menggunakan CMS (Content Management System), CMS
secara umum dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang memberikan kemudahan
pada para pengunanya dalam mengelola dan melakukan perubahan isi sebuah website
dinamis tanpa harus dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis.
Salah satu CMS yang dapat digunakan adalah AuraCMS dengan lisensi GPL (General
Public License), open source/bebas dimodifikasi, asli buatan komunitas
Indonesia, mudah dan murah serta berbahasa Indonesia. Layanan Informasi Sekolah
yang dibangun dengan menggunakan AuraCMS akan bersifat dinamis, mudah
digunakan, simple dan mudah dikelola serta memiliki ukuran file yang kecil.
AuraCMS dapat online dalam waktu 1 jam pada server gratis yang banyak
ditawarkan di internet. Dengan demikian AuraCMS direkomendasikan sebagai salah
satu Content Management System yang dapat digunakan sebagai Media Layanan
Informasi pada Bimbingan dan Konseling disekolah.
InternetPelayanan konseling melalui fasilitas internet sudah dikenal dengan nama e-counseling ( email counseling ). Berikut ini adalah contoh proses konseling via internet :
- email therapy
- online therapy
- cyber counseling dan
- e-counseling.
Email counseling merupakan proses terapeutik yang didalamnya
terdapat kegiatan menulis selain ada kegiatan pertemuan secara langsung dengan
konselor. Karena, esensi e-counseling terletak pada menulis. Respon atau
bantuan yang diberikan konselor bergantung pada informasi yang diberikan.
Konseli pun tidak perlu mengirimkan seluruh cerita mengenai masalah yang
dihadapi, cukup dengan memilih informasi yang dirasakan pada satu situasi yang
merupakan masalah.
E-mail merupakan cara paling baru dibandingkan dengan cara-cara
yang lain untuk berkomunikasi secara cepat dan efektif melalui internet. Hal
ini tidak bermaksud untuk menggantikan konseling tatap muka ( face to
face ), tetapi dapat menjadi salah satu cara dalam membantu konseli untuk
memecahkan masalahnya meskipun dalam keadaan jauh dalam hal tanpa bertemu
langsung dengan konselor.
Email counseling merupakan satu cara untuk berkomunikasi antara
konseli dengan konselor yang didalamnya dibahas mengenai masalah-masalah yang
dihadapi koseli, misalnya masalah-masalah yang berkaitan dengan perkembangan
kepribadian dan kehidupan konseli melalui surat atau tulisan pada
internet. Selain e-mail juga bisa dalam bentuk chatting dimana konselor
secara langsung berkomunikasi dengan klien pada waktu yang sama melalui internet.
C. Layanan Informasi Sekolah
Bimbingan dan Konseling sebagai bagian dari sekolah yang membantu
siswa mengatasi segala permasalahan yang dihadapi dalam proses studi untuk
mencapai perkembangan yang optimal. Segala upaya dapat dilakukan untuk menjalin
hubungan emosi antara guru pembimbing dengan siswa. Upaya ini dilakukan dengan
merealisasikan program layanan yang sudah terkonsep sebagai empat komponen
layanan pada bimbingan dan konseling. Salah satunya dari empat komponen layanan
tersebut adalah Layanan Perencanaan Individual. Tujuan layanan perencanaan
individual ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi siswa untuk
membuat, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan
sosial-pribadi oleh dirinya sendiri.
Melalui layanan perencanaan individual, diharapkan siswa dapat :
1) Mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan,
merencanakan karir, dan mengembangkan kemampuan sosial-pribadi, yang didasarkan
atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah, dunia kerja, dan
masyarakatnya.
2) Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka
pencapaian tujuannya.
3) Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya.
4) Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.
Sebagian besar tujuan dari layanan tersebut diatas cenderung
bersifat informatif, sehingga perlu dibangun sebuah Layanan Informasi berbasis
web yang dinamis dengan content yang menarik dan mudah di atur, yaitu dengan
menggunakan Content
Management System atau Content Management lebih dikenal dengan AuraCMS.
Dalam pengoperasiannya, Aura CMS sangat mudah dioperasikan. Bahkan
dapat digunakan oleh pengguna yang tidak mengerti tentang bahasa pemrograman
seperti PHP atau java yang biasa digunakan untuk membuat website.
Sistem ini diciptakan untuk membangun layanan informasi sekolah.
AuraCMS memiliki ukuran yang kecil dan mudah untuk di konfigurasikan secara
manual pada local server atau server- server gratis yang ada di internet
sehingga akan lebih ekonomis.Sehingga sangat membantu konselor sekolah, tanpa memerlukan
bantuan tenaga ahli.
Keuntungan dari fasilitas AuraCMS
1. Fasilitas Send Artikel yang dapat digunakan sebagai media surat
elektronik yang bersifat rahasia dari siswa kepada guru pembimbing.
2. Fasilitas Download yang siswa dapat mendownload informasi atau
file tugas dari guru pembimbing.
3. Fasilitas pesan singkat sebagai media penyampaian pesan singkat
yang dapat dibaca oleh setiap orang.
4. Fasilitas Polling sederhana setiap pengunjung dapat memberikan
jawaban dari pertanyaan/pernyataan yang tertulis pada modul polling.
5. Fasilitas Registrasi Online untuk alumni sekolah.
b. Proses Perancangan local server
Siapkan software pendukung point 1, 2, dan 3
1. Software Server XAMPP dapat didownload di
(http://www.apachefriends.org).
2. Web Browser dapat menggunakan Internet Explorer atau Mozila
Firefox.
3. File AuraCMS dapat didownload di (http://www.auracms.org)
4. Instal server pada PC yang akan digunakan sebagai computer
server.
5. Setelah proses install selesai aktifkan apache dan MySQL
6. Kemudian buat folder dengan nama Sekolah atau nama lain pada
alamat C://xampp/htdocs dan ekstrak file AuraCMS kedalam folder tersebut.
7. Buka Browser tulis alamat sebagai berikut
(http://localhost/phpmyadmin) maka akan muncul tampilan phpmyadmin.
8. Buat database dengan nama (sekolah) klik create/ciptakan
9. Setelah itu upload file SQL yang berada pada
C://xampp/htdocs/sekolah.
10. Setelah database tercipta dan file SQL sukses diupload
konfigurasikan nama database pada file C://xampp/htdocs/sekolah/includes/config.php
disesuaikan dengan nama database yang telah dibuat pada point 8.
11. Buka browser dan ketikan alamat C://localhost/sekolah maka
tampilan web portal AuraCMS akan muncul.
12. Website pada local server sudah jadi Selamat Berjuang
c. Proses perancangan server online
1. Buat subdomain gratis di (http://www.freewebhosting.com) misal
http://sekolah.coolpage.biz.
2. Biasanya nama data base dan username sama dan otomatis telah
dibuatkan oleh penyedia server, nama database dan username berupa beberapa digit
angka misal 12345.
3. Konfigurasikan nama database yang telah anda terima pada file
config.php yang ada pada file AuraCMS.
4. File AuraCMS dibuat menjadi file ZIP kemudia upload file
melalui http://www.net3ftp.com.
5. Setelah proses upload selesai buka browser baru dan ketikan
alamat subdomain yang telah anda buat tadi.
6. Layanan Informasi Sekolah online telah terbit proses ini tidak
memakan waktu lama kurang lebih satu jam dan gratis.
D. Kelebihan Bimbingan Konseling Melalaui
Teknologi Informasi
Kelebihan atau keuntungan pelayanan bimbingan konseling melalui
teknologi informasi, diantaranya :
- Pelayanan melalui teknologi informasi mudah di akses.
- Tidak membutuhkan biaya transportasi
- Mengurangi kesulitan jadwal yang berkaitan dengan program kelompok
- Pelayanan melalui teknologi informasi bersifat semi anonim
- Klien lebih mau terbuka berbicara tentang masalahnya karena ia tidak berkomunikasi secara face to face, sehingga ia dapat lebih siap dan terbuka
- Pelayanan melalui teknologi informasi dan komunikasi berbasis individu
- Konselor dapat menyesuaikan kesiapan klien dalam mengambil tindakan yang diperlukan, memotivasi diri, dan meningkatkan keterampilan kliennya
- Pelayanan melalui teknologi informasi dan komunikasi formatnya harus memfasilitasi konseling yang proaktif
- Setelah klien membuka komunikasi via teknologi informasi awal, maka konselor berinisiatif untuk memulai suatu kontak berikutnya sehingga ia dapat menciptakan suatu taraf terapis berupa dukungan sosial dan klien bertanggung jawab selama proses penyembuhannya
- Pelayanan melalui teknologi informasi formatnya menggunakan ijin protokol yang terstruktur. Hal ini memberikan konselor suatu kerangka kerja tertulis yang dapat memastikan pemenuhan topik penting ketika bekerja khusus kepada masing-masing individu pada setiap sesi, sihingga menghasilkan suatu intervensi yang ringkas, terpusat, dan sesuai dengan pribadi klien.
E. Kelemahan Bimbingan Konseling Melalaui
Teknologi Informasi
Selain kelebihan adapula kelemahan dalam pelayanan bimbingan
konseling melalui teknologi informasi, diantaranya :
- Konselor tidak dapat memastikan bahwa kliennya benar-benar seruis atau tidak
- Diperlukan perangkat khusus agar pelayanan bimbingan konseling melalui teknologi informasi dapat terlaksana dan perangkat tersebut tidak murah, sehingga tidak samua orang dapat memanfaatkannya
- Informasi yang diterima dan diberitakan sangat terbatas, komunikasi satu arah, klasifikasi dan eksplorasi tidak biasa segera dilakukan, sehingga ada kemungkinan terjadi kesalahpahaman
- Kegiatan konseling melalui teknologi informasi dapat menimbulkan jarak baik secara fisik maupun psikis diantara konselor dan klien.
- Belum terdapat data-data, fakta atau informasi yang objektif dari klien, sehingga pemecahan masalah dengan teknik pendekatan ini pada akhirnya akan kabur.
- Permasalahan yang dihadapi oleh klien beraneka ragam dalam emosi sehingga kadang-kadang konselor mengabaikan segi-segi yang penting dalam proses konseling.
- Dianggap oleh klien sebagai perampasan tanggung jawab, maka teknik pendekatan ini kurang baik untuk di pergunakan.
F. Kode Etik dan Teknologi
Informasi
Dalam bimbingan konseling dengan memanfaatkan teknologi informasi
harus memperhatikan etika yang berlaku. Walaupun belum ada kode etik yang jelas
dalam mengatur pelayanan bimbingan konseling berbasis teknologi informasi, kita
dapat menggunakan etika yang berlaku dalam playanan bimbingan konseling
‘tradisional’. Kode etik merupakan seperangkat aturan, pedoman atau tata cara
berprilaku profesional yang sudah distandarisasikan oleh organisasi profesi.
Asas etis profesi konselor, meliputi:
- Respek terhadap martabat manusia,
- Relationship yang koheren,
- Memunculkan tanggung jawab terhadap masyarakat, serta
- Tanggung jawab terhadap masyarakat.
Dalam pelayanan bimbingan konseling melalaui teknologi informasi
harus selalu memperhatikan kode etik yang ditetapkan organisasi profesi. Kode
etik tersebut seharusnya diketahui oleh klien juga, sehingga klien dapat
mengetahui hak dan kewajibannya. Kode etik dalam bimbingan konseling melalaui
teknologi informasi penting diperhatikan, supaya kegiatan bimbingan konseling
dapat berjalan dengan baik dan tujuan bersama dapat tercapai. Perlu ditegaskan
bahwa bimbingan konseling melalui teknologi informasi bukan hal mutlak yang ada
dalam pelaksanaan bimbingan konseling. Teknologi informasi dan komunikasi
semata-mata hanya alternatif jika pelayanan bimbingan konseling secara
‘langsung’ tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.Adapun dalam penggunaan
teknologi informasi diperlukan kesiapan dari kedua belah pihak dalam hal
penyediaan perangkat. Kalaupun perangkat sudah tersedia, diperlukan
keterampilan untuk menggunakannya. Barulah Pelayanan Bimbingan Konseling melalaui
teknologi informasi dapat berjalan.
PENUTUP
A Kesimpulan
Teknologi informasi tidak hanya sekedar teknologi komputer
melainkan gabungan dari komputasi dengan jalur komunikasi diantaranya, telepon,
komputer, internet, televisi, radio dll. Teknologi informasi diciptakan sebagai
pemenuhan kebutuhan manusia sebagai individu yang ingin pekerjaannya lebih
mudah dan sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi. Dalam pelayanan
bimbingan konseling teknologi informasi digunakan apabila pelayanan tersebut
tidak memungkinkan untuk dilakukan secara langsung, jadi teknologi informasi
dalam bimbingan konseling hanya sebagai alternatif. Konselor dapat
menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam menyusun, mencari dan mengolah
data. Komputer pun dapat menyimpan dan mendapatkan informasi dengan lebih
cepat, mudah, dan praktis. Pelayanan konseling ditujukan untuk memecahkan
masalah dan kalau bisa mencegah timbulnya masalah, namun kesibukan klien dan
konselor sendiri terkadang malah menambah masalah. Dengan teknologi
informasi masalah tersebut akan dapat diminimalisir. Kelebihan yang didapat
dari pelayanan bimbingan konseling melalui teknologi informasi, diantaranya
mudah diakses, tanpa biaya transportasi, tidak ada batas ‘ruang’ dan ‘waktu’.
Selain itu, klien lebih terbuka karena bersifat pribadi. Pelayanan bimbingan
konseling pun lebih terpusat. Sedangkan kelemahan dari penggunaan
teknologi informasi, diantaranya penyediaan sarana yang tidak murah, keseriusan
klien dalam bimbingan tidak dapat dipastikan, informasi yang diterima konselor
terbatas, pengabaian faktor-faktor emosi, dan memungkinkan untuk timbulnya
jarak antara klien dan konselor baik secara fisik maupun psikis. Kode etik yang
berlaku dalam profesi bimbingan konseling harus diperhatikan oleh konselor
supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sekiranya pembahasan ini
sudah memberikan gambaran tentang konsep dan oprasional teknologi informasi
dalam bimbingan konseling
B Rekomendasi
Konselor harus senantiasa menciptakan inovasi-inovasi baru dalam
pelayanan bimbingan konseling, tentunya ditunjang oleh kompetensi yang memadai
mengenai teknologi informasi. Teknologi informasi mampu menunjang pelayanan
bimbingan konseling agar lebih efektif. Maka dari itu, konselor harus selalu
meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan teknologi yang berkembang saat ini.
Konselor akan selalu menjadi idola klien apabila selalu up to date.
Karena pada dasarnya bimbingan adalah long life learning atau belajar sepanjang hayat.
Penyediaan infrastruktur harus ditingkatkan, khususnya di
Indonesia masih banyak tempat-tempat terpencil yang belum terjamah oleh
teknologi. Penyediaan perangkat teknologi informasi adalah hal yang mutlak
dalam konseling melalui teknologi informasi, sehingga pelayanan bimbingan
konseling akan berjalan efektif tanpa batas ruang dan waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar